Sebelumpencoblosan, sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), terdapat dua tahapan penting dalam Pilkada Serentak 2020, yakni kampanye dan masa tenang. KPU menetapkan jadwal masa kampanye pada 26 September-5 Desember 2020. Sementara itu, masa tenang akan berlangsung 3 hari sebelum pencoblosan, yakni pada 6-8 Desember 2020.
Jika di dalam kampanye politik itu dimaksudkan sebagai kegiatan yang membujuk pemilih dan bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas juga popularitas, maka seorang kandidat perlu melakukan perencanaan dan memiliki strategi kampanye yang baik serta matang. Setiap kandidat pasti punya cara kampanye yang berbeda antara satu sama lain dalam rangka pencapaian pemenangan pemilu. Langkah dalam merumuskan suatu strategi, pasti berdasarkan berbagai aspek yang mencakup kebutuhan masyarakat, agar menjadi pendukung bagi kandidat. Membuat strategi kampanye, sama artinya dengan memperhitungkan semua kemungkinan yang akan terjadi kedepannya. Strategi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kampanye politik. Ini yang nantinya akan mengarahkan bagaimana sebuah kampanye akan berjalan. Tanpa mengupayakan strategi yang baik dan matang, sama saja tidak mengusahakan adanya perkembangan dari suatu kampanye politik itu yang akan terjadi apabila kampanye politik dilakukan tanpa adanya sebuah strategi? Ya, kandidat pasti akan tertinggal jauh dari kompetitor lain. Diluar sana mereka mengupayakan berbagai strategi demi menarik suara sebanyak-banyaknya. Ketika kamu hanya duduk terdiam tanpa melakukan sebuah strategi, maka tinggal menunggu waktu saja ketika calon pemilih kemudian beralih ke pihak kampanye politik juga bukanlah semata-mata hanya sebagai ajang mempromosikan diri, tapi juga menumbuhkan rasa percaya calon pemilih kepada kandidat. Jika strategi dapat berjalan dengan baik, maka mereka akan menilai bahwa kandidat memiliki reputasi yang baik dan mungkin akan menghilangkan keraguan dalam sebenarnya apa itu strategi kampanye? Dan, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membuat strategi kampanye? Untuk mengetahuinya, mari kita simak artikel ini. Mini MBA Political Marketing Mini MBA Political Marketing adalah program Political Marketing pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengakomodasi kebutuhan Anda dalam pemasaran politik. Daftar Sekarang!âApa Itu Strategi Kampanye?Dalam kamus bahasa Indonesia, strategi diartikan sebagai rencana yang amat cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sarana. Sedangkan, menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang pemilihan umum DPR, DPD, DPRD, kampanye adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program peserta pemilu. Berdasar pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, strategi kampanye merupakan rencana yang digunakan untuk mencapai kemenangan, dengan menawarkan visi, misi dan program peserta pemilu. Baca Juga Apa Itu Political Marketing Dan Mengapa Penting?Apa Saja Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Membuat Strategi Kampanye?1. Analisis KompetitorDilansir dari Hubspot, competitive analysis merupakan strategi marketing dimana kita dapat mengidentifikasi kompetitor dengan meneliti produk, penjualan, serta strategi pemasaran mereka. Jika dikaitkan dengan strategi kampanye, artinya strategi ini dapat dilakukan dengan meneliti lawan, serta strategi yang mereka gunakan. Hal ini dapat membantu dalam mengetahui kelemahan dan kelebihan lawan, yang nantinya akan memberikan keuntungan dalam membangun pesan kampanye dan strategi Memahami Landscape PolitikSebelum membentuk strategi kampanye, alangkah baiknya untuk memahami political landscape yang akan dihadapi. Namun, apa itu political landscape? Political landscape mengacu pada keadaan saat ini dan bagaimana pandangan mereka di masa depan. Jika kamu dapat memahami apa yang dipikirkan oleh pemilih, maka kamu memiliki dasar yang baik untuk mengembangkan Digital ToolsKetika teknologi semakin menunjukan kemajuannya yang pesat, di saat itu lah masyarakat berbondong-bondong pindah haluan ke digital. Kondisi itu secara tidak langsung memaksa kita untuk menyesuaikan diri, agar bisa diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, menggunakan tools digital dapat membantu dalam melakukan kampanye politik di era modern ini. Ada berbagai macam tools digital seperti Google Analytics, Social Media Ads, Google Search Console, dll. 4. Field OrganizingTim kampanye perlu menentukan cara yang digunakan untuk berkampanye, apakah door-to-door atau hot-spot-canvasing di dalam sebuah komunitas masyarakat. Cara yang dipilih, dapat disesuaikan dengan karakteristik calon pemilih, pesan apa yang akan disampaikan, serta biaya anggaran yang akan Mengumpulkan Data PemilihData pemilih yang dimaksud ialah jumlah suara yang diperoleh partai politik dari daerah atau wilayah tertentu pada kampanye sebelumnya. Data ini digunakan untuk memahami kebiasaan memilih masyarakat di daerah tertentu dan menyesuaikan pada kampanye saat Voter TargetingVoter targeting merupakan cara yang digunakan untuk mengidentifikasi berapa banyak jumlah pemilih dan berapa banyak yang cenderung memilih pesaing. Jika keduanya telah teridentifikasi, itu akan membantu kamu dalam mengelompokan pemilih. Sehingga, prosess berjalannya kampanye semakin mudah dengan mengetahui orang-orang yang cenderung memilih dan orang yang dapat diyakinkan untuk memilih Capturing Voter IssuesMemiliki data terkait berbagai masalah yang dikeluhkan dari para calon pemilih, dapat menjadi bekal untuk kesuksesan kampanye. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, misalnya menggunakan survey online, market research, maupun social media Public AppearancesSaat kandidat melakukan kegiatan kampanye seperti sosialisasi di daerah tertentu, banyak masyarakat yang masih minim informasi tentang kandidat tersebut bahkan tidak mengetahuinya sama sekali. Dalam kondisi di mana tingkat informasi sangat rendah ini, petunjuk-petunjuk seperti penampilan kandidat, cara kandidat menyampaikan pesan, serta afiliasi partai menjadi hal yang sangat penting. Kesan pertama yang baik dihadapan calon pemilih, akan menimbulkan suatu Personal BrandingMenerapkan strategi personal branding dalam melakukan kampanye, melibatkan tiga hal. Apa saja tiga hal yang terlibat? Gambaran personal, keunikan dan autentik. Gambaran personal merupakan bagaimana perilaku kandidat sebelum proses pemilu berlangsung. Sedangkan, keunikan merupakan ciri khas yang dimiliki kandidat dan autentik sendiri memiliki arti yaitu asli atau tidak Onboarding Tim KampanyeSeberapa banyak tim yang dimiliki dalam sebuah kampanye, akan berdampak signifikan pada keberhasilan kampanye. Ini merupakan elemen strategis yang penting untuk membidik sebanyak mungkin sukarelawan dan anggota berbayar dari kampanye. 11. Berita PalsuDalam kampanye politik pasti akan dihadapi dengan adanya berita palsu, informasi yang salah, serta kebohongan. Cara yang dapat dilakukan apabila menghadapi hal tersebut adalah memberikan bukti kuat jika diperlukan untuk membantah klaim tersebut. Kandidat harus menanggapi tuduhan secara terbuka dan harus mampu keluar dari cerita yang telah Pesan KampanyePesan kampanye perlu dikembangkan di setiap area masalah dengan informasi latar belakang, rekam jejak kandidat, dan rencana di tahun-tahun mendatang. Pesan kampanye boleh sama dengan kompetitor, hanya cara penyampaiannya saja yang perlu dibedakan.âStrategi STP Segmentasi, Targeting dan Positioning dalam Pemasaran PolitikDalam ilmu politik, pendekatan pemasaran telah menjadi alternatif baru yang dapat memberikan solusi untuk keberhasilan strategi dalam pemilihan umum. Konsep pemasaran politik mengusung ide bahwa politisi dapat memperbaiki produk politik, membagi segmen politik, menentukan posisi politik, berkomunikasi dengan politik, dan melancarkan kampanye politik. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing strategi pemasaran politik menurut Nursal 20041. Segmentasi PolitikSegmentasi pasar adalah strategi pemasaran yang membagi pasar menjadi beberapa segmen berdasarkan karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Dalam pemasaran politik, segmentasi pasar dilakukan dengan membagi pemilih menjadi kelompok-kelompok yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Dengan mengetahui karakteristik dan kebutuhan pemilih, partai politik dapat menyusun program dan kampanye yang lebih efektif untuk setiap segmen Targeting PolitikTargeting pasar adalah strategi pemasaran yang memilih segmen pasar tertentu yang menjadi target pasar. Dalam pemasaran politik, targeting pasar dilakukan dengan memilih segmen pemilih tertentu yang menjadi target kampanye politik. Dengan memilih segmen pemilih tertentu, partai politik dapat menyusun kampanye yang lebih efektif untuk segmen Positioning PolitikPositioning adalah strategi pemasaran yang menempatkan produk atau jasa dalam benak konsumen. Dalam pemasaran politik, positioning dilakukan dengan menempatkan calon kandidat atau partai politik dalam benak pemilih sebagai yang terbaik dalam hal program kerja, isu politik, atau image pemimpin. Dengan menempatkan calon kandidat atau partai politik sebagai yang terbaik dalam benak pemilih, partai politik dapat memenangkan hati DifferentiationDifferentiation adalah strategi pemasaran yang membuat produk atau jasa menjadi berbeda dari pesaing. Dalam pemasaran politik, differentiation dilakukan dengan membuat calon kandidat atau partai politik menjadi berbeda dari pesaing dalam hal program kerja, isu politik, atau image pemimpin. Dengan membuat calon kandidat atau partai politik menjadi berbeda dari pesaing, partai politik dapat menarik pemilih yang mencari perbedaan dari calon kandidat atau partai politik Positioning Against CompetitorsPositioning against competitors adalah strategi pemasaran yang menempatkan produk atau jasa sebagai yang terbaik dibandingkan dengan pesaing. Dalam pemasaran politik, positioning against competitors dilakukan dengan menempatkan calon kandidat atau partai politik sebagai yang lebih baik dari pesaing dalam hal program kerja, isu politik, atau image pemimpin. Dengan menempatkan calon kandidat atau partai politik sebagai yang lebih baik dari pesaing, partai politik dapat memenangkan hati pemilih yang ingin memilih calon kandidat atau partai politik yang lebih baik.âLangkah Dalam Membuat Strategi Pemasaran PolitikDalam dunia politik, strategi pemasaran menjadi semakin penting untuk memenangkan dukungan dan suara dari masyarakat. Oleh karena itu, dalam pemasaran politik, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat strategi pemasaran politikMenetapkan tujuan pemasaran politik yang jelas dan pemilih dan pemilih target pasar yang pesan yang ingin disampaikan dan menciptakan branding yang rencana aksi yang detail dan rencana aksi melalui berbagai media dan kanal yang evaluasi dan monitoring terhadap strategi pemasaran yang telah dijalankan.âStrategi Kampanye dalam Pemasaran PolitikMenurut Nursal 2004, terdapat beberapa strategi dalam pemasaran politik, yaitu1. Kampanye media massaKampanye media massa adalah upaya kampanye politik yang dilakukan melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan media sosial. Tujuan dari kampanye media massa adalah untuk mencapai publik yang lebih luas dan membangun citra positif bagi kandidat atau partai Kampanye pintu ke pintuKampanye pintu ke pintu adalah strategi kampanye politik yang dilakukan dengan mengunjungi rumah ke rumah untuk bertemu dengan pemilih potensial. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk membangun hubungan personal dengan pemilih dan mengidentifikasi isu-isu yang penting bagi Kampanye yang berbasis pada kegiatan masyarakatKampanye yang berbasis pada kegiatan masyarakat adalah upaya kampanye politik yang dilakukan melalui partisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat seperti acara sosial, olahraga, dan kegiatan keagamaan. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan dengan masyarakat dan memperkenalkan kandidat atau partai politik kepada Penggunaan materi iklan untuk kampanyePenggunaan materi iklan seperti poster, spanduk, dan brosur adalah strategi kampanye politik yang bertujuan untuk menjangkau publik yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran publik tentang kandidat atau partai Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi TIK untuk kampanyePenggunaan TIK seperti internet, media sosial, dan pesan singkat adalah strategi kampanye politik yang efektif untuk mencapai pemilih muda dan pemilih yang lebih terkoneksi dengan teknologi. Tujuannya adalah untuk membangun kampanye yang interaktif dan memperkuat interaksi antara kandidat atau partai politik dengan Menjalin hubungan dengan elit masyarakatMenjalin hubungan dengan elit masyarakat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pengusaha dapat membantu kandidat atau partai politik membangun citra positif dan meningkatkan dukungan dari segmen tertentu dalam Kampanye negatifKampanye negatif adalah strategi kampanye politik yang dilakukan dengan cara menyerang lawan politik dengan pesan-pesan negatif atau mencoba menampilkan kelemahan dari lawan politik. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi opini publik dan mengurangi dukungan untuk lawan politik. Namun, kampanye negatif sering kali dianggap sebagai taktik yang tidak etis dan dapat menimbulkan reaksi negatif dari publik.âBagaimana Cara Menentukan Target Pasar dalam Political Marketing?Dalam pemasaran politik, menata target pasar sangat penting dilakukan untuk memastikan pesan yang ingin disampaikan tepat sasaran dan efektif dalam memenangkan dukungan masyarakat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menentukan target pasar, di antaranyaMenganalisis data pemilih dari pemilihan sebelumnya dan mengawasi terbaru untuk memahami karakteristik pemilih, termasuk usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan riset pasar untuk mengetahui masalah dan isu-isu yang penting bagi pemilih, serta preferensi politik mereka dalam memilih kandidat atau segmentasi pasar untuk membagi pemilih menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih fokus, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat disesuaikan dengan karakteristik dan preferensi masing-masing teknologi untuk menargetkan pemilih melalui media sosial dan iklan online dengan menggunakan data yang Strategi Kampaye di Mini MBA Political MarketingDemikianlah penjelasan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membuat strategi kampanye. Setelah menyimak artikel ini, semoga kamu jadi memiliki gambaran bahwa seberapa pentingnya strategi dalam kesuksesan sebuah baiknya, kamu bisa mempelajari strategi kampanye dengan mengikuti Mini MBA Political Marketing. Mini MBA Political Marketing adalah program political marketing pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengakomodasi kebutuhan pembelajaran pemasaran politik setingkat MBA. Mini MBA Political Marketing merupakan program kolaborasi Kuncie, SBM ITB, dan LSI untuk menyajikan pembelajaran seperti orientasi pasar, manajemen pemasaran, customer focus, market intelligence, strategi pembangunan produk politik, aspek dalam kampanye dan media kampanya, study case dengan pendekatan yang relevan di Indonesia. Dengan mengikuti Mini MBA Political Marketing, kamu akan dibimbing oleh para pengajar ahli. Pembelajaran akan dilakukan secara online melalui sesi live dan juga recorded video. Program ini sangat cocok untuk petinggi partai politik, kandidat politik dan pendukungnya, pengambil keputusan di pemerintahan, government relations manager & CSR di perusahaan, dan lain sebagainya. Nah, tunggu apa lagi? Ayo daftar Mini MBA Political Marketing sekarang juga!Referensi Nursal, M. 2004. Komunikasi politik Strategi pemasaran politik dalam pemilu. Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Kotler, P., & Kotler, N. 2008. Marketing insights from A to Z 80 concepts every manager needs to know. John Wiley & R. 2021. Political Marketing A Literature Review. In Proceedings of the 3rd International Conference on Education, Social Sciences and Humanities pp. 192-198. Atlantis P., & Kotler, N. 2008. Marketing insights from A to Z 80 concepts every manager needs to know. John Wiley & B. I. 2015. Handbook of political marketing. SAGE Publications.bagaimanacara menyampaikan program peserta pemilu melalui kegiatan pemilu melalui kegiatan kampanye? Iklan Jawaban 4.2 /5 31 anramus4 cara menyampaikan program peserta pemilu : orasi lapangan, pemberian selembaran/ pamflet, iklan televisi, kegiatan sosia yang dapat mendukung pencitraan Sedang mencari solusi jawaban PPKn beserta langkah-langkahnya?
Bagaimana teknik kampanye pemilu efektif? Apa bedanya dengan kampanye politik? Bisakah kampanye mengubah sikap âkeras kepalaâ pemilih yang umumnya sudah menentukan pilihan? MASSA pemilih voters memiliki karakter âkeras kepalaâ obstinate. Itulah âadagiumâ yang biasa berlaku pasa musim kampanye pemilu. Pada dasarnya, rakyat sudah memiliki pilihan, setidaknya kecenderungan memilih parpol tertentu, dan sulit berubah sampai hari H pemilihan di Tempat Pemungutan Suara TPS. Kampanye hanyalah upaya mengubah karakter itu atau hanya memperkuat kecenderungan yang sudah ada. Karenanya, diperlukan teknik kampanye pemilu yang efektif dan efisien. Kalangan parpol memang harus memiliki âpedoman pahitâ seperti itu agar tidak terlalu percaya diri atau berlenggang-kangkung menghadapi pemilu mendatang. Sudah pasti, kalangan parpol menyiapkan sejumlah jurus, strategi, atau teknik kampanye pemilu yang dianggap paling efektif meraih dukungan rakyat. Teknik Kampanye Pemilu versi UU Mengacu kepada Pasal 72 UU Pemilu Legislatif, kampanye bisa dilakukan melalui berbagai cara, yakni Pertemuan terbatas. Tatap muka. Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik. Penyiaran melalui radio dan/atau televisi. Penyebaran bahan kampanye kepada umum. Pemasangan alat peraga di tempat umum. Rapat Umum. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Pasal 11 Keputusan KPU juga menetapkan hal yang sama, ditambah satu poin â2 Kampanye Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud ayat 1 huruf a, b, e, f, g, dan h, diberi tahukan secara tertulis kepada POLRI selambat-lambatnya 7 tujuh hari sebelum pelaksanaan kampanyeâ. Kampanye Rapat Umum Pengerahan Massa Kampanye model g rapat umum biasanya masih menjadi pilihan utama parpol. Rapat umum di suatu tempat biasanya dibarengi dengan pengerahan massa, plus aksi konvoi di jalan raya. Kesan âshow of forceâ tidak bisa dihindarkan. Konvoi sendiri mengandung pesan kuat kepada publik sedikit-banyak peserta konvoi dianggap menggambarkan besar-tidaknya dukungan publik. Pengerahan massa inilah yang mengandung potensi bentrokan massa, seperti pengalaman-pengalaman masa lalu. Pasalnya, siapa bisa menjamin ketertiban sikap atau sopan-santun massa yang jumlahnya banyak itu? Apakah mereka âdibekaliâ serta memahami dan bisa dijamin mematuhi âetika kampanyeâ yang diatur UU dan KPU? Lagi pula, pengerahan massa dinilai sejumlah pengamat komunikasi dan politik cenderung menonjolkan sisi hura-hura dan pamer kekuatan, namun sangat miskin kandungan pendidikan politiknya. Pengerahan massa sering kali memicu terjadinya konflik horisontal antarpendukung parpol. Tidak ada jaminan antara massa yang terkumpul dalam sebuah kampanye dengan perolehan suara karena yang terjadi adalah pengerahan massa, bukan atas inisiatif massa sendiri untuk menghadiri kampanye. Masih sangat jarang parpol memanfaatkan momen kampanye untuk pendidikan politik yang sehat. Mereka sekadar mengerahkan massa, lalu menghibur sebelumnya mengajak massa untuk mencoblos parpol tertentu. Karena terlalu memfokuskan pengerahan massa, maka mau tidak mau dalam kampanye selama ini unsur hiburan harus ada di dalamnya. Kampanye Dialogis Kampanye dialogis adalah modus baru kampanye yang diperkenalkan pada pemilu tahun 1997. Disebut kampanye dialogis karena ada dialog antara jurukampanye dengan audiens, kendati sebagian besar atau seluruh hadirin adalah kader, anggota, atau simpatisan parpol yang tengah berkampanye. Menurut Prof. Dr. Deddy Mulyana 199981, dialog mengisyaratkan kemampuan memahami bahasa mitra dialog, bukan saja bahasa sebagai medium komunikasi, namun juga bahasa dengan makna yang lebih dalam lagi, yakni keinginan, aspirasi, harapan, kepentingan, cita-cita, ketakutan, kekhawatiran yang dirasakan mitra dialog. Dalam konteks pemilu, mitra dialog adalah rakyat, bukan pengurus atau kader OPP tandingan. Kampanye dialogis bermakna bahwa pihak yang berkampanye berusaha melibatkan diri secara intim dalam dunia sosial rakyat pemilih, memasuki perspektif dan pengamalan batin mereka. Dalam kampanye dialogis, rakyat diperlakukan sebagai mitra, setara dengan mereka yang mengajak dialog jurukampanye. OPP tidak memaksakan âkebenaranâ dan pendapatnya sendiri, dan tidak sekadar melakukan pengeloaan kesan impression management lewat pemberian janji-janji muluk, penampilan, dan taktik-taktik kampanye lainnya untuk meningkatkan citra diri self image. Kampanye di Media Mass Media Campaigns Seperti halnya iklan produk barang atau jasa, parpol atau kandidat harus dipromosikan kepada publik untuk âdibeliâ. Sarana atau media promosinya bisa berupa media massa seperti suratkabar, radio, atau televisi dikenal dengan media lini atas atau above the line, bisa juga berupa brosur atau leaflet, stiker, pamflet, atau spanduk media lini bawah atau below the line. Bisa pula menggunakan direct mail ataun surat langsung ke rumah-rumah, namun bentuknya dirancang sedemikian rupa agar menarik atau enak dilihat dan dibaca. Dalam hal âmedia lini bawahâ, sejauh ini sejumlah parpol mengembangkan kreativitasnya dalam melakukan kampanye. Berbagai jurus mereka lakukan untuk memikat calon pemilih, seperti memproduksi permen berlogo partai, air mineral berlogo partai, dan sebagainya. Media massa merupakan sarana paling efektif menjangkau pemilih, termasuk memberikan kesadaran akan pentingnya memilih. Sudah menjadi ârumus bakuâ, media massa mampu membuat publik lebih dari sekadar berpikir to think, tapi juga âmemikirkanâ think about, sebagaimana makna teori âAgenda Settingâ. Media massa diyakini dapat mempengaruhi massa pemilih untuk menentukan pilihannya pada hari H pencoblosan di TPS-TPS. Namun demikian, âkenyataan pahitâ ini perlu diperhitungkan kalangan parpol. Kalangan parpol memerlukan manajer kampanye media yang mengerti seluk-beluk media massa, karakteristik bahasa jurnalistik languange of mass communication yang spesifik dan komunikatif, desain grafis yang menarik, atau piawai dalam menemukan jargon-jargon dan ungkapan yang mudah dicerna dan diingat publik. Teknik Kampanye di TV Kampanye di televisi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pakar di bidang ini, Brian McNair dari Skotlandia, merumuskan sejumlah teknik iklan politik di TV yang bisa digunakan kalangan parpol atau kandidat. 1. Talking Heads iklan politik yang dirancang untuk menyoroti isu dan menyampaikan citra bahwa parpol/kandidat mampu menangani isu tersebut dan melakukan pekerjaannya kelak. Misalnya, mengangkat isu pengangguran, didramatisir, dan berusaha meyakinkan publik bahwa parpol/kandidat yang diangkat akan mampu mengatasi masalah krusial tersebut. 2. Negative Ads. Iklan negatif, yakni dengan menyerang kebijakan parpol atau kandidat lain seperti lazim dilakukan di Amerika Serikat. Bisa saja, nanti ada parpol yang menyerang parpol lain dengan mengatakan parpol lain penuh caleg bermasalah politisi busuk, sedangkan parpolnya hanya mencalonkan caleg bersih dan berkualitas. Teknik yang langsung menyentuh program partai adalah iklan konsep, yakni mengemukakan ide-ide besar parpol/kandidat, misalnya tentang supremasi hukum atau pemberantasan korupsi. 3. Cinema-verite Teknik kampanye ini menggambarkan situasi informal dan alami. Misalnya, menayangkan situasi di mana kandidat atau kader parpol membantu korban bencana, berbicara hangat dengan rakyat bawah, atau menggambarkan kehidupan pribadi petinggi parpol/kandidat yang sederhana, jujur, dan harmonis dengan keluarga dan tetangganya. 4. Reporter netral. Kampanye di TV berupa news atau siaran berita tentang parpol/kandidat seolah-olah murni liputan langsung reporter TV tentang profil atau aktivitas parpol. 5. Testimonial. Kampanye berupa Kesaksian, misalnya menayangkan suara rakyat biasa tentang kebaikan parpol/kandidat, atau komentar sejumlah tokoh kharismatis dan berintegritas tentang kehebatan parpol/kandidat. Teknik Kampanye di Radio Kampanye di media radio siaran Broadcasting Radio memiliki keunikan dan keuntungan tersendiri. Lewat radio, jurukampanye atau kandidat bisa berkomunikasi langsung dengan publik dari berbagai kalangan secara akrab. Publik bisa mendengarkan materi kampanye tanpa harus meninggalkan aktivitas lain. Radio dapat didengarkan sambil memasak, menyetir mobil, atau aktivitas lainnya. Karena kekuatannya dalam mempengaruhi massa âmeliputi daya langsung, daya tembus, dan daya tarik musik, kata-kata, efek suara sehingga dijuluki âThe Fifth Estateâ Kekuatan Kelima, media radio sudah teruji sebagai media efektif dan efisien untuk mempengaruhi massa, atau sekadar melakukan komunikasi dengan massa pendengar dari berbagai kalangan. Lewat pembicaraan di radio, citra-diri kandidat atau parpol dapat dibangun karena âradio makes picturesâ, mencipta figur dalam imajinasi pendengar. Melalui radio, seorang jurukampanye atau kandidat biasa melakukan komunikasi secara hangat, akrab, dan dekat, layaknya teman baik. Demikian pula jurkam atau kandidat. Dari sisi pendanaan, sebagaimana dikatakan Dan Patlak dalam tulisannya, âHow to Get on the Radio A Big Earned Media Campaign Opportunityâ Campaigns & Elections, USA, June 2001, kampanye lewat radio merupakan cara murah kampanye media sekaligus menjangkau akar rumput. Patlak mencatat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh seorang kandidat dengan melakukan kampanye lewat radio, antara lain Kandidat akan dapat berhubungan dengan para pemilih secara pribadi dengan cara mengemukakan ide-idenya secara langsung kepada pemilih. Secara live, format talk show, posisi kandidat dapat ditampilkan secara utuh, pembicaraan disampaikan secara penuh, bukan sound bites kutipan ucapan narasumber yang biasa disiarkan dalam progam berita. Kandidat dapat berinteraksi dengan pendengar jika formatnya call-in show, dialog interaktif dengan pendengar dan mendemonstrasikan kemampuannya dalam berempati terhadap pendapat dan masalah-masalah lainnya. Fakta menunjukkan, penampilan di radio akan meningkatkan popularitas kandidat dan memberikan legitimasi kampanyenya. Jika media meliput Anda, lalu publik berpikir bahwa Anda seorang nominator atau calon. Seorang kandidat dapat menggunakan penampilannya untuk meraih dukungan kalangan akar-rumput. Fungsi kampanye seperti penggalangan dana dapat dilakukan ketika sedang mengudara. Kampanye di radio cukup hemat waktu. Sekalipun Anda berkampanye di sebuah stasiun radio kecil, namun pendengarnya bisa mencapai ratusan. Bandingkan dengan jika Anda menyalami orang di stasiun kereta api selama satu jam, atau berbicara kepada 20 orang di kedai kopi. Selain melaui televisi, radio, suratkabar, tabloid, atau majalah, manajer kampanye bisa melakukan kampanye dengan membuat buletin yang biayanya relatif murah. Kampanye Rumah ke Rumah Door to Door Campaigns Kampanye dari pintu ke pintu, rumah ke rumah, atau tatap muka langsung dengan individu pemilih ini merupakan teknik kampanye âklasikâ yang memiliki efektifitasnya tinggi. Sebagai perbandingan, menurut hasil studi di Amerika Serikat yang dilansir majalah Campaigns & Elections 2002, kampanye âdoor to doorâ yang merupakan âface-to- face voter mobilization campaignsâ kampanye mobilisasi pemilih secara tatap muka memiliki efektifitas tinggi untuk menstimulasi pemilih di semua kelompok usia. Kampanye tatap muka dan bentuk lain kampanye arus bawah juga dapat meningkatkan perolehan suara dari kalangan anak muda, khususnya usia 18-29 tahun. Kampanye door to door memiliki citra buruk karena bisa dicurigai cenderung melalukan praktik âpolitik uangâ money politic. Ini terjadi pada masa lalu, ketika kader parpol melakukan âSerangan Fajarâ, mengetuk pintu rumah-rumah penduduk dan membujuknya supaya memilih parpol tertentu sebelum mereka berangkat ke TPS-TPS. Kampanye via SMS SMS Campaigns Kampanye melalui SMS Short Message Services atau Layanan Pesan Singkat merupakan salah satu cara efektif dan cepat untuk berkomunikasi dengan publik atau pemilih. Hanya saja, manajemen kampanye akan menemukan kesulitan untuk mendapatkan nomor-nomor sekitar 11 juta pengguna ponsel saat ini di Indonesia. Kampanye SMS bisa dilakukan 24 jam sehari, tanpa terikat ruang dan waktu. Kampanye SMS secara tidak langsung sejauh ini yang terlihat oleh publik adalah polling yang diadakan sejumlah stasiun TV tentang capres. Parpol yang kader-kadernya solid atau kompak bisa mengunggulkan capresnya atas kandidat lain. Kampanye via Email Email Campaigns Kampanye lewat surat elektronik E-mail Campaigns bisa menjadi alternatif pada era multimedia sekarang ini. Kampanye jenis ini biayanya murah, namun efektif dan pesannya cepat sampai ke publik. Menurut Mary Clare Jalonick dalam artikelnya, âE-mail Newsletter Getting Your Campaign Message Out â Fast and Cheapâ Campaigns & Elections, June 2001, jika dilakukan dengan baik dan benar, E-mail Campaigns bisa memiliki efek atau pengaruh sebaik surat langsung direct mail, surat penggalangan dana, kampanye door-to-door terhadap kalangan bawah grass root, dan iklan televisi. Di Amerika Serikat, E-mail Campaigns bukan hal baru. Kampanye pemilihan presiden dan anggota kongres tahun 2000 lalu yang menggunakan e-mail newsletter e-mail lebih baik daripada kampanye bentuk lain. Kampanye e-mail harus sederhana dan jangan terlalu panjang, selain harus informal. Kampanye Negatif Negative Campaigns Kampanye negatif merujuk pada teknik kampanye yang memburukkan citra lawan politik. Dalam jagat politik kita, istilahnya âmenghujatâ parpol atau politisi lain yang menjadi kompetitor. Mengacu kepada pengalaman yang lalu, pikan âparpol oposisiâ biasanya menyerang dan memburukkan parpol yang sedang berkuasa. Di Amerika Serikat, menyerang ide, perilaku, atau mengungkap keburukan lawan politik merupakan hal biasa dalam kampanye. Penelitian di University of Georgia, USA, menemukan fakta, iklan kampanye negatif bertahan bahkan meningkat dari waktu ke waktu Hasil riset yang dipublikasukan dengan judul âThe Sleeper Effect and Negative Political Advertisingâ itu menunjukkan, serangan ke lawan politik bukan saja efektif, tapi juga dampaknya meningkat terus. Bahkan jika pihak penyerang terlihat buruk di mata publik, serangan itu masih memiliki dampak terhadap preferensi publik. Teknik Baru Pada Pemilu 2009 muncul teknik kampanye baru berupa baligo atau spanduk berisi foto caleg, plus logo parpol. Banyak juga caleg yang tampak âkurang percaya diriâ sehingga ânebengâ popularitas kepada ketua umum parpolnya. Misalnya, sang caleg memasang foto Prabowo, Jokowi, Megawati, SBY, atau tokoh politik populer lainnya di samping atau di belakang foto dirinya. Demikian ulasan tentang teknik kampanye pemilu. Wasalam
Sementaramenurut UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu, terdapat unsur kumulatif pelanggaran kampanye. "Diharapkan selama 14 hari ke depan, kegiatan penyiaran yang mengarah pada program siaran kampanye," ujarnya. Dia mengatakan bahwa dengan adanya gugus kerja ini penilaian akan dilakukan dengan lebih komprehensif.
Setiap negara di dunia pasti mempunyai bentuk pemerintahan masing-masing. Indonesia sendiri mempunyai bentuk pemerintahan demokrasi. Dalam negara demokrasi, semua warga negaranya memiliki hak yang sama untuk mengambil keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Sebagai negara demokrasi, Indonesia memiliki lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat DPR yang berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat. Dalam membuat keputusan, Presiden dan Wakil Presiden akan mempertimbangkan pendapat dari DPR tersebut. Karena rakyat berhak untuk menyalurkan aspirasi, maka dalam negara demokrasi, terdapat pemilihan umum untuk memilih DPR, Presiden, Wakil Presiden, Gubernur, Bupati, dan lain sebagainya. Lalu, terdapat pula partai untuk mengkaderisasi calon wakil rakyat selanjutnya. Pada pemilihan umum, kandidat wakil rakyat bersama partainya akan melakukan kampanye. Bisa dibilang, kampanye merupakan kunci kesuksesan kandidat. Hal ini karena melalui kampanye, kandidat bisa menyampaikan program kerjanya kepada masyarakat dan mempengaruhi mereka untuk memilihnya. Melihat betapa pentingnya kampanye politik untuk memenangkan suatu kandidat, sudah sepatutnya para calon wakil rakyat dan tim suksesnya mempelajari kampanye politik. Apakah kamu salah satu dari mereka? Jika iya, simaklah artikel ini, karena artikel ini akan membahas kampanye politik secara lengkap. Mini MBA Political Marketing Mini MBA Political Marketing adalah program Political Marketing pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengakomodasi kebutuhan Anda dalam pemasaran politik. Daftar Sekarang!Kampanye adalah salah satu jenis komunikasi politik yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau organisasi politik dalam waktu tertentu untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat. Kegiatan kampanye dilakukan secara terencana untuk mendidik, meyakinkan, mempengaruhi serta mengambil simpati individu atau masyarakat menggunakan berbagai media untuk memenuhi target dalam satuan waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kampanye adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan menurut UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada pasal 1 angka 26, kampanye adalah kegiatan Peserta Pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program Peserta Pemilu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kampanye politik adalah kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh informasi tentang apa dan bagaimana suatu partai, program, maupun visinya. Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai tersebut untuk menentukan dipilih atau dasarnya kegiatan kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi, yaitu mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan. Akan tetapi, ada pula teknik kampanye yang melibatkan unsur paksaan. Baca Juga Apa Itu Political Marketing Dan Mengapa Penting?Jenis Kampanye PolitikKampanye terbagi menjadi beberapa jenis. Komisi Pemilihan Umum KPU melalui surat keputusan No. 35 Tahun 2004 mengatur semua bentuk atau jenis kampanye. Menurut aturan tersebut, setidaknya ada 9 jenis/bentuk kampanye yaitu Debat publik/debat terbuka antar lain yang tidak melanggar peraturan alat peraga di tempat bahan kampanye kepada umum. Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik. Penyiaran melalui radio dan atau muka dan dialog. Mengapa Kampanye Politik Penting?Dalam suatu negara yang menganut sistem demokrasi, kampanye sangatlah penting. Kampanye dilakukan untuk merebut suara rakyat. Sebab, dalam negara demokrasi, dilakukan pemilihan umum untuk memilih wakil demokrasi berbeda dengan negara kerajaan di mana seorang pemimpin atau raja ditetapkan berdasarkan keturunan. Maka dari itu, di negara kerajaan, kampanye politik tidak terlalu dibutuhkan. Dengan kampanye yang baik, calon wakil rakyat bisa terpilih dan mewujudkan segala visi misi dan program kerja yang telah ditetapkan. Itulah dia pentingnya menjalankan teknik dan strategi kampanye politik. âNah, demikianlah penjelasan tentang pengertian dan jenis kampanye serta mengapa kampanye itu penting. Agar kampanye berjalan dengan efektif, haruslah dijalankan dengan teknik dan strategi tertentu. Selain teknik dan strategi, dalam berkampanye, kita juga harus memperhatikan pilihan media. Media untuk berkampanye ada berbagai jenis. Selain media seperti spanduk dan baliho, terdapat pula media seperti televisi, YouTube, sampai media sosial. Bahkan, para politisi juga kerap menyewa tempat seperti lapangan bola untuk berkampanye. Kampanye sendiri merupakan bagian dari ilmu political marketing. Jika kamu tertarik untuk berkarier di bidang politik, kamu harus mempelajari ilmu ini. Dengan mempelajari ilmu ini, kamu bisa melakukan kampanye secara lebih efektif.âKabar baiknya, kamu bisa mempelajari strategi kampanye dengan mengikuti Mini MBA Political Marketing. Mini MBA Political Marketing adalah program political marketing pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengakomodasi kebutuhan pembelajaran pemasaran politik setingkat MBA. Mini MBA Political Marketing merupakan program kolaborasi Kuncie, SBM ITB, dan LSI untuk menyajikan pembelajaran seperti orientasi pasar, manajemen pemasaran, customer focus, market intelligence, strategi pembangunan produk politik, aspek dalam kampanye dan media kampanye, study case dengan pendekatan yang relevan di Indonesia. Dengan mengikuti Mini MBA Political Marketing, kamu akan dibimbing oleh para pengajar ahli. Pembelajaran akan dilakukan secara online melalui sesi live dan juga recorded video. Program ini sangat cocok untuk petinggi partai politik, kandidat politik dan pendukungnya, pengambil keputusan di pemerintahan, government relations manager & CSR di perusahaan, dan lain sebagainya. Nah, tunggu apa lagi? Ayo daftar Mini MBA Political Marketing sekarang juga!Desember lalu, Komisi Pemilihan Umum KPU resmi menetapkan 17 partai politik parpol nasional dan 6 parpol lokal Aceh yang akan melaju sebagai peserta Pemilihan Umum Pemilu 2024. Walaupun masa kampanye baru akan dimulai pada 28 November 2023, sepertinya parpol serta para bakal calon kandidat presiden tidak akan menunggu hingga waktu tersebut untuk mendekati pemilih. Apalagi, KPU dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR sudah sepakat untuk mempersingkat masa kampanye Pemilu menjadi hanya 75 hari, dari durasi sebelumnya yang mencapai lima bulan. Ini keputusan tepat, karena jadwal kampanye Pemilu yang terlalu panjang memang tidak menjamin kualitas Pemilu menjadi lebih baik. Sebaliknya, lamanya masa kampanye justru bisa berdampak pada ketegangan berkepanjangan antara kubu-kubu pendukung masing-masing kandidat. Pertempuran, dengan demikian, sudah dimulai dari sekarang, dan media sosial ditengarai menjadi medan tempur sekaligus senjata ampuh untuk menggaet pemilih, terutama pemilih muda. Tidak heran, ini karena media sosial bisa menjadi sangat efektif dan efisien bagi para politikus dan partainya mengingat singkatnya masa kampanye. Bahkan, saat ini sejumlah tokoh dan politisi mulai aktif dan makin intens menggunakan media sosial sebagai platform komunikasi dengan masyarakat. Setidaknya ada tiga hal mengapa media sosial jadi tempat yang tepat untuk berkampanye mendapatkan banyak massa tanpa terjun ke lapangan, mengurangi politik uang, dan meningkatkan kualitas kampanye dengan menonjolkan sisi pendidikan politik. Kampanye efektif, menggaet pemilih luas tanpa ke lapangan Masa kampanye yang singkat menjadi momen bagi para calon presiden capres, calon anggota legislatif caleg dan partai politik yang akan berkontestasi dalam Pemilu tahun depan untuk memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, terutama media sosial, sebagai wahana utama dalam berkomunikasi dengan calon pemilih mereka. Saat ini cara-cara konvensional sudah semakin ditinggalkan. Pengguna internet di Indonesia pada awal 2022 ini saja sudah mencapai 210 juta jiwa atau setara 77,02% dari total populasi penduduk, yang mayoritasnya mengakses internet untuk membuka media sosial. Terlebih lagi, milenial dan generasi Z dikenal sebagai Gen-Z akan menguasai 40% sampai 50% total pemilih 2024 nanti, dan salah satu karakteristik Gen-Z yang paling mencolok adalah menguasai berbagai teknologi informasi dan sangat intens dengan aktivitas media sosial. Kita bisa belajar dari Pemilu Amerika Serikat AS 2016, tentang bagaimana Donald Trump dapat memenangkan Pemilu karena kepiawaiannya menggunakan platform media sosial Twitter sebagai saluran komunikasi utama dengan masyarakat untuk mendukungnya dalam Pemilu. Para kontestan politik untuk Pemilu 2024 agaknya sudah harus mulai menyusun strategi pemanfaatan media sosial sebagai strategi utama kampanye mereka, terutama melalui platform populer, seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram, yang cenderung akrab dengan kegiatan keseharian masyarakat Indonesia. Kampanye efisien, mengurangi politik uang Di negara-negara yang demokrasinya sudah mapan, kampanye Pemilu menjadi arena pertarungan ide-ide yang diwujudkan dalam bentuk program yang bisa dilaksanakan oleh capres dan dikawal oleh caleg. Setiap individu yang mencalonkan diri akan menyampaikan gagasannya kepada publik mengenai rencana apa yang akan mereka lakukan sesuai dengan tugas dan fungsi yang akan mereka perankan ketika terpilih nantinya. Sementara bagi masyarakat, kampanye adalah stimulasi yang membuka cara pandang mereka untuk memahami lebih dalam siapa calon yang akan mereka pilih dalam Pemilu. Faktanya, banyak caleg lebih memilih memberikan uang dan bantuan materil lainnya kepada calon pemilihnya ketimbang menjual program-program partainya. Apalagi kalau kampanye yang dilakukan calon anggota legislatif menggunakan strategi canvassing, yaitu mengunjungi individu-individu calon pemilih di tingkat RT atau RW. Bahkan seringkali adanya politik uang tersebut ada karena permintaan masyarakat sendiri kepada calon yang akan mengunjungi daerahnya. Banyak pemilih yang saat ini sudah dihinggapi sindrom harus mendapatkan uang dan bantuan setiap mereka menghadiri kampanye Pemilu calon kandidat atau parpol. Tidak semua masyarakat yang menghadiri kampanye ini ingin mendengarkan kampanye calon dan partai politik ini. Mereka datang karena dimobilisasi dengan janji akan mendapatkan sejumlah uang dari calon. Hampir setiap Pemilu yang dilaksanakan pola patronase yang melibatkan politik uang ini sangat menentukan perolehan suara caleg termasuk calon presiden. Tidak sedikit caleg yang berkualitas kalah oleh caleg yang berduit. Dengan melakukan kampanye di media sosial, kandidat dan parpol tidak perlu lagi menyediakan logistik yang lebih banyak yang berujung pada politik uang. Model kampanye dengan menggunakan media sosial ini akan dapat mengurangi praktik politik uang dalam Pemilu. Apalagi dengan semakin menguatnya patronase politik dalam setiap Pemilu yang akan terus melahirkan broker politik dalam masyarakat. Media sosial sebagai sarana pendidikan politik Secara tidak langsung, kampanye yang dilakukan di media sosial akan memberikan pendidikan politik bagi publik, entah itu yang baiknya atau yang buruknya. Ini sesuai dengan salah satu tanggung jawab parpol, yakni meningkatkan kualitas pendidikan politik kepada masyarakat. Jika pendidikan politik masyarakat baik, maka Pemilu yang dihasilkan akan berkualitas dan demokrasi alan berkembang menjadi lebih sehat. Dengan eksistensi warganet yang berasal dari berbagai kalangan dan jeli mengawasi konten, para kandidat dan tim pemenangannya dituntut menjadi lebih kreatif untuk menghadirkan konten-konten yang tidak hanya untuk menarik simpati pemilih, tapi juga konten yang âbergiziâ untuk pendidikan politik masyarakat. Ditambah lagi, mereka harus memastikan konten yang diproduksi tidak melanggar aturan perundang-undangan. Media sosial sudah semestinya menjadi bagian sarana pendidikan politik agar kualitas demokrasi yang sedang bertransformasi ke digital terus membaik.PesertaPemilu, termasuk pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) memang dilarang berkampanye di tempat pendidikan. Hanya Sosialisasi, Peserta Pemilu Dilarang Kampanye di Tempat Pendidikan. Kamis, 11 Oktober 2018 | 21:51 WIB Oleh :